Sabtu, 09 Februari 2013

SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER

Sejarah perkembangan komputer pada awalnya ditemukan oleh seorang ilmuan yang bernama Charles Babbage yang berhasil membuat sebuah mesin yang diberi nama Difference and Analitycal Engine. Mesin ini berfungsi untuk menghitung angka. Sejak saat itu banyak dilakukan berbagai penelitian untuk menciptakan mesin hitung yang lebih cepat dan praktis. Kemudian menculah berbagai generasi komputer yang terbagi menjadi komputer generasi 1, 2, 3, 4, dan 5.

Sejarah Perkembangan Komputer
Komputer Generasi I
Pada generasi ini komputer memekai banyak sekali tabung hampa dengan ukuran yang sangat besar hingga memenuhi satu ruangan, dan komputer ini dinamakan ENIAC (Electronic Numerikal Itegrator and Computer). Karena ukurannya yang cukup besar namun hanya bisa menyimpan data yang sedikit, maka lahirlah komputer generasi 2.

Komputer Generasi II
Penggunakan tabung hampa digantikan dengan transistor sehingga lebih menghemat tempat dan juga daya. Sejak generasi ini juga mulai bermunculan berbagai bahasa pemrograman seperti COBOL, ALGOL, dan FOTRAN. Dari segi ukuran komputer generasi II lebih kecil hanya sebejar ukuran meja kerja dan mampu menyimpan data lebih banyak. Komputer ini lebih dikenal dengan nama UNIVAV (Universal Aotomatic Computer).

Komputer Generasi III
Seiring dengan sejarah perkembangan komputer, keberadaan transistor pada generasi sebelumnya telah digantikan dengan IC, dimana IC sendiri ditemukan oleh insinyur asala Texas yang bernama Jack Kilby pada tahun 1958. Pada generasi ini juga lahir microprocessor pertama yaitu interl 4004 pada tahun 1971.

Komputer Generasi IV
Pada 1980 an muncul komputer generasi baru ditandai dengan munculnya LSI (Large Scale integration). Dimana ini merupakan peadatan ribuan IC menjadi sebuah chip. Kemudian LSI terus dikembagkan hingga lahirlah VLSI (Very Large Scale Integration).

Komputer Generasi V
Komputer masa depan saat ini sedang terus dikembangkan dan inilah generasi yang sedang kita lalui. Meskipun belum ada proyek nyata, konsep komputer generasi ke-5 memiliki kecerdasan buatan sehingga komputer akan memiliki nalar seperti manusia, dan bisa terus belajar dari pengalaman. Dan itulah sejarah perkembangan komputer dari waktu ke waktu.
Pengertian Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan pola-polanya tidak sederajat. Salah satu pola menduduki fungsi lebih tinggi dari pola lain. Bagian yang lebih tinggi disebut induk kalimat, bagian yang lebih rendah disebut anak kalimat.

 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat 
 Sesuai dengan fungsinya anak kalimat dapat dibagi menjadi:

1. Anak kalimat yang menduduki fungsi inti (subjek atau predikat)
Contoh:
Yang harus menyelesaikan pekerjaan itu telah meninggal dunia sehari yang lalu.
Yang harus menyelesaikan pekerjaan itu adalah anak kalimat yang menduduki fungsi sebagai subjek.

2. Anak kalimat yang menduduki fungsi tambahan

a. Sebagai pelengkap
 Contoh:
Ia tidak mengetahui bahwa kami telah pergi meninggalkan Kampung Banda Gadang selama-lamanya.
PT Yura Islami Internasional telah menganugerahkan sepuluh ribu rumah kepada para fakir miskin yang telah terbukti dan teruji menjalani hidup dalam kejujuran dan keimanan.

b. Sebagai keterangan
Ibrahim telah merubuhkan seluruh patung yang telah dijadikan sembahan oleh kaumnya.
Rasulullah Muhammad SAW tak pernah berhenti meminta kepada Allah agar umatnya diselamatkan dari berbagai fitnah yang membinasakan iman mereka.
Muhammad lebih memilih dakwah ketika ia ditawari dengan harta, kekuasaan, dan wanita.
 Kadang perluasan kalimat terjadi sedemikian rupa sehingga rangkaian hubungan itu sangat kompleks. Ada pola kalimat dalam satuan yang kompleks itu yang menduduki fungsi lebih rendah dari anak kalimat. Bagian ini disebut cucu kalimat.
Contoh:
Sepanjang jalan itu telah ditanam pepohonan yang rindang yang dapat memberi keteduhan pada orang-orang desa yang setiap hari berjalan kaki pulang pergi ke kota.

Pengertian Statistik dan Statistika

Di saat sekarang, banyak sekali keputusan dan kebijakan baik pemerintah, lembaga swasta maupun perorangan yang memerlukan statistik dan statitika. Pertanyaan yang mungkin muncul sekarang adalah: Apa yang dimaksud dengan statistik dan statistika itu? Apa perbedaan kedua istilah itu? Kata statistika berakar dari kata Latin status yang berarti negara (bahasa Inggris: state). Pada mulanya statistika semata-mata hanya dikaitkan dengan pemaparan fakta-fakta dengan angka-angka atau gambar yang menyangkut situasi kependudukan dan perekonomian untuk mengambil keputusan politik di suatu negara. Hal tersebut sampai sekarang masih dilakukan.
Pada perkembangannya, makna statistika menjadi ilmu tentang sekumpulan konsep serta metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data serta menarik kesimpulan berdasar hasil analisis data tersebut. Sebagai suatu ilmu, bidang kegiatan statistika meliputi:
1. Statistika deskriptif, yaitu metode-metode yang berkait dengan pengumpulan dan penyajian sekumpulan data, sehingga dapat memberikan informasi yang berguna. Perlu kiranya dimengerti bahwa statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan yang lebih banyak dan lebih jauh dari data yang ada. Kegiatan memeriksa sifat-sifat penting dari data yang ada itu disebut analisis data secara pemerian (deskripsi). Karenanya bagian statistika demikian dinamakan Statistika Deskriptif atau Statistika Perian. Penyusunan tabel, diagram, modus, kuartil, simpangan baku termasuk dalam kategori statistika deskriptif. Kegiatan itu dilakukan melalui:
a. Pendekatan aritmetika yaitu pendekatan melalui pemeriksaan rangkuman nilai atau ukuran-ukuran penting dari data. Yang dimaksud rangkuman nilai di sini ialah penyederhanaan kumpulan nilai data yang diamati ke dalam bentuk nilai-nilai tertentu. Setiap rangkuman nilai ini disebut statistik. Jadi, statistik menerangkan sifat kumpulan data dalam bentuk nilai yang mudah dipahami, sedangkan statistika adalah suatu ilmu tentang sekumpulan konsep serta metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data serta menarik kesimpulan berdasar hasil analisis data tersebut.
b. Pendekatan geometrik, yaitu melalui penyajian data dalam bentuk gambar berupa grafik atau diagram.
Kedua pendekatan mengakibatkan pembedaan dalam penyajian datanya. Penyajian data pertama menekankan angka-angka dan yang kedua menekankan pada gambar.
2. Statistika inferensi, yang berupa kajian tentang penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan objek yang menjadi perhatian namun hanya atas dasar data sebagian objek inilah yang disebut Statistika Inferensial atau Statistika Induktif. Dengan demikian, Statistika Inferensial menyimpulkan makna statistik yang telah dihitung, dianalisis atau disajikan grafik atau diagramnya tersebut.

B. Pengertian Data dan Macamnya
Untuk membuat keputusan ataupun kebijakan yang tepat, diperlukan dan dibutuhkan suatu gambaran umum tentang karakteristik dari hal-hal yang berkait dengan persoalan itu. Untuk itu perlu dilakukan pengamatan, pencacahan maupun pengukuran. Himpunan hasil pengamatan, pencacahan ataupun pengukuran sejumlah objek disebut data. Ada juga yang menyatakan bahwa data adalah segala keterangan, informasi atau fakta tentang sesuatu hal atau persoalan. Sedangkan datum adalah keterangan yang diperoleh dari satu pengamatan. Jadi data adalah bentuk jamak dari datum. Untuk selanjutnya akan digunakan istilah data saja karena dengan hanya satu pengamatan saja, sangatlah sulit untuk mengambil kesimpulan. Sebagai contoh, data yang terkait dengan Bapak Rudi antara lain, warna rambutnya hitam, isterinya 1 orang, banyaknya anak 5 orang, tinggi badannya 167 cm, dan berat badannya 71,4 kg.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa ada data yang berbentuk angka dan ada juga yang berbentuk kategori (atribut). Contoh data berbentuk angka adalah data yang berkait dengan tinggi badan maupun banyak anak. Data berbentuk angka tersebut biasa disebut dengan data numerik atau data kuantitatif. Sedangkan data warna rambut yang dapat berkategori hitam, putih, coklat maupun pirang disebut data kategorik atau data kualitatif. Secara teknis, dalam statistika hampir semua data diusahakan berbentuk kuantitatif (berupa angka). Sebagai misal, dalam suatu formulir kadang-kadang jenis kelamin dinyatakan dengan kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan. Angka 1 dan 2 pada contoh di atas hanya digunakan untuk membedakan objek laki-laki atau perempuan.
Perhatikan data numerik atau data kuantitatif tentang banyaknya anak dan berat badan di atas. Banyaknya anak bisa 0, 1, 2, 3 … yang didapat dari hasil membilang atau mencacah. Data seperti ini disebut dengan data cacahan. Sedangkan data tinggi badan bisa 71,4 kg namun bisa juga 71,425 kg jika menggunakan alat ukur yang lebih teliti. Data seperti itu disebut data ukuran. Pada intinya, data numerik atau data kuantitatif yang berbentuk angka terdiri atas dua macam, yaitu:
1. Data cacahan atau data diskrit yang diperoleh dari membilang atau mencacah dan datanya berupa bilangan cacah.
2. Data ukuran atau data kontinu yang diperoleh dari hasil mengukur dan datanya berupa bilangan real.

C. Populasi dan Sampel
Perhatikan ilustrasi berikut. Pak Radi akan membeli sekarung duku. Ia lalu mengambil segenggam duku dari karung tersebut, mengamati kulit duku-duku yang diambilnya, menguliti satu-dua duku lalu mencicipinya. Setelah itu, ia lalu memutuskan untuk tidak membeli sekarung duku tersebut. Pertanyaan dapat dimunculkan adalah: Mengapa Pak Radi lalu memutuskan untuk tidak jadi membeli duku tersebut setelah ia mengamati kulit beberapa duku dan mencoba mencicipi satu-dua duku? Apa yang terjadi jika ia mencoba mencicipi seluruh duku tersebut? Bagaimana jika karena kelihaian penjualnya, duku yang dipilih tadi kebetulan merupakan beberapa duku yang manis, padahal kenyataannya, sebagian besar duku tersebut berasa asam?
Mei bahan studi, penelitian atau pembicaraan. Sampel adalah himpunan bagian populasi.

Belajar 16 Tenses Bahasa Inggris

A. Simple Present Tenses
Tenses ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bersifat tetap, kebiasaan atau kebenaran yang hakiki. Karena sering menyangkut kejadian diwaktu lamapu, sekarang dan akan datang, Tenses ini paling sedikit mempunyai keterangan waktu tertentu.

Kalimat-kalimat bahasa inggris umumnya harus mempunyai subject(s) dan predicate(p). karena itu semua Tenses akan dipormulasi seperti itu.
Rumus:
+) Subject + to be + verb I + Main verb
+) Subject + verbI +(s/es)
Contoh :
* he is handsome
(dia tampan)
* is he handsome?
(apakah dia tampan?)
* he is not handsome
(dia tidak tampan)
Simple Present Tense dipakai ketika:
• Kejadiannya bersifat umum, atau
• Terjadi sepanjang waktu, atau kebiasaan di masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang, atau
• Kejadiannya tidak hanya terjadi sekarang, atau
• Bersifat kebenaran umum, yang orang lain tidak dapat menyangkal lagi akan kebenarannya.

B. Present Continuous Tense
Tenses ini digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang benar-benar sedang dilakukan saat ini. Kalimat-kalimat dalam Tenses ini lebih sering dipakai dari pada present Tenses.

Rumus:
subject + to be (is, am, are) + kata kerja + ing

Tense ini dipakai untuk menjelaskan tentang:
• Kejadian yang sedang terjadi sekarang, atau
• Kejadian yang akan terjadi di masa yang akan dating
Contoh :
+) She is cooking in the kitchen.
(dia sedang memasak di dapur)
-) She is not cooking in the kitchen
(dia tidak sedang memasak di dapur)
?) is she cooking in the kitchen?
(Apakah dia sedang memasak di dapur?)

C. Present Perfect Tense
Rumus:
subject + have + past participle (Kata Kerja Bentuk ke-3)
Tense ini digunakan untuk:
• Pengalaman
• Perubahan
• Situasi Yang berkelanjutan
Atau untuk menunjukan suatu peristiwa yang selesai pada waktu yang singkat (baru selesai)
Perhatikan contoh-contoh kalimatnya berikut ini:
+) they have met me
(mereka sudah menemui saya)
?) have they met me?
(apakah mereka sudah menemui saya?
-) they have not met me
( mereka belum menemui saya)

D. Present Perfect Continuous Tense
Rumus:
subject + have / has + been + K.Kerja + ing
Kita menggunakan Tense ini untuk menjelaskan:
• Satu kejadian/kegiatan yang baru saja berlangsung
• Satu perbuatan yang berlangsung hingga sekarang (pada saat bicara masih terjadi)
Perhatikan contoh kalimat berikut:
+) They have been playing football
(Mereka telah sedang bermain sepakbola)
-) They have not been playing football
(merka telah tidak sedang bermain sepakbola)
?) have they been playing football?
( Apakah merka telah sedang bermain sepakbola?)

E. Simple Past Tense
Rumus Kalimat Positif:
subject + Kata Kerja Bentuk ke – 2
Rumus Kalimat Negatif :
subject + did + not + Kata Kerja Bentuk ke – 1
Rumus Kalimat Tanya:
Did + subject + Kata Kerja Bentuk ke – 1
Pengecualian: Ketika Predikat suatu kalimat bukan kata kerja, maka pengganti kata kerja tersebut adalah was (I, she, he, it) dan were (we, you, they).
Kapan kita memakai Simple Past Tense?
Kita memakai Tense ini untuk membicarakan tentang satu perbuatan yang terjadi di masa lampau.
Perhatikan contoh kalimat berikut:
+) They were student last year
(mereka pelajar tahun lalu)
-) they were not student last year
(mereka bukan pelajar tahun lalu)
?) were they student last year?
(apakah mereka pelajar tahun lalu?)

F. Past Continuous Tense
Rumus:
subject + was, were + Kata Kerja + ing
Kapan kita menggunakan Tense ini?
Tense ini menggambarkan suatu tindakan atau kejadian pada waktu tertentu di masa lampau.
Contoh:
+)We were joking.
-) We were not joking
?) Were we joking?

G. Past Perfect Tense
Rumus:
had + subject + Kata Kerja Bentuk ke - 3
Kapan kita menggunakan Past Perfect Tense?
Tense ini mengekspresikan tindakan di masa lalu sebelum tindakan lain terjadi, namun kejadiannya di masa lampau.
Perhatikan:
+) I had listen the radio when you come here
(aku sudah mendengar radio sebelum kamu datang
H. Past Perfect Continuous Tense
Rumus:
subject + had + been + Kata Kerja + ing
Kapan Kita menggunakan Past Perfect Continuous Tense?
Tense ini sama pemakaiannya dengan Past Perfect Tense, namun mengekspresikan tindakan-tindakan yang lebih lama di masa lampau sebelum tindakan lain terjadi.
Perhatikan:
She had been helping me when they went to scool
(dia telah sedang membantu saya ketika mereka telah pergi ke sekolah)

I. Simple Future Tense
Rumus:
subject + WILL/SHALL + Kata Kerja Bentuk I

Kapan kita mengunakan Simple Future Tense?
a. Tidak Ada Rencana Sebelumnya atau Menyatakan perbuatan/kejadian yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang
contoh :
• Hold on. I‘ll get a pen.

b. Prediksi
Contoh:
• It will rain tomorrow.
KALIMAT NON-VERBAL
Ketika predikat suatu kalimat bukan kata kerja, maka gunakan be untuk menggantikan kata kerja tersebut.
Contoh:
• I‘ll be in London tomorrow.
Catatan:
Ketika kita mempunyai rencana atau keinginan untuk melakukan suatu kegiatan di masa yang akan datang, maka gunakan be going to atau Present Continuous Tense untuk menggantikan will/shall.
J. Future Continuous Tense
Rumus:
subject + WILL + BE + Kata Kerja + ing
Kapan kita menggunakan Future Continuous Tense?
Tense ini menggambarkan suatu tindakan yang akan terjadi di waktu tertentu di masa yang akan datang.
Contoh:
He will be teaching me at eight tomorrow
(dia akan sedang mengajar saya pada jam delapan besok)

K. Future Perfect Tense
Rumus:
subject + WILL + HAVE + Kata Kerja Bentuk ke 3
Kapan Kita Menggunakan Future Perfect Tense?
Tense ini kita pakai untuk menggambarkan suatu kegiatan yang akan terjadi di masa yang akan datang sebelum kegiatan lain terjadi.
Contoh:
They will be tired when they arrive.
(mereka akan telah lelah ketika mereka datang)

L. Future Perfect Continuous Tense
Rumus:
Subject + WILL + HAVE + BEEN + Kata Kerja I + ing
Kapan kita memakai Future Perfect Continuous Tense?
Kita menggunakan Tense ini untuk membicarakan tentang suatu tindakan/kegiatan yang panjang sebelum beberapa saat di masa yang akan datang. Contoh:
• He will be tired when he arrives. He will have been traveling for 24 hours.

M. Past Future Tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan/peristiwa yang akan terjadi diwaktu lampau
Rumus:
subject + WOULD + Kata Kerja Bentuk I
Contoh :
She would not be at school tomorrow.
(Dia tidak akan ke sekolah besok)

N. Past Future Continuous Tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan yang sedang terjadi di waktu lampau.
Rumus:
subject + WOULD + BE + Kata Kerja + ing
Contoh:
We would be having dinner at home yesterday.
(kita akan sedang makan malam di rumah kemarin)

O. Past Future Perfect Tense
untuk menyatakan suatu prbuatan atau peristiwa yang akan sedang terjadi di waktu lampau
Rumus:
subject + WOULD + HAVE + Kata Kerja Bentuk ke 3
Contoh:
she would have be finished to studied if he had not been lazy
(dia akan sudah tamat belajar jika dia tidak malas)

P. Past Future Perfect Continuous Tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan/peristiwa yang akan sedang terjadi di waktu lampau
Rumus:
Subject + WOULD + HAVE + BEEN + Kata Kerja I + ing
Contoh:
We would have been waiting long.
(kita akan sudah sedang menunggu lama)

KESIMPULAN
Rumus Umum Tense adalah sbb:
No Tenses Rumus
1 Present Simple Tense S + V1 + dll
2 Present Continuous Tense S + is, am, are + V-ing + dll
3 Present Perfect Tense S + have,has + V3 + dll
4 Present Perfect Continuous Tense S + have, has + been + V-ing + dll
5 Past Simple Tense S + V2 + dll
6 Past Continuous Tense S + was, were + V-ing + dll
7 Past Perfect Tense S + had + V3 + dll
8 Past Perfect Continuous Tense S + had + been + V-ing + dll
9 Future Simple Tense S + will + V1 + dll
10 Future Continuous Tense S + will + be + V-ing + dll
11 Future Perfect Tense S + will + have + V3 + dll
12 Future Perfect Continuous Tense S + will + have + been + V-ing + dll
13 Past Future Simple Tense S + would + V1 + dll
14 Past Future Continuous Tense S + would + be + V-ing + dll
15 Past Future Perfect Tense S + would + have + V3 + dll
16 Past Future Perfect Continuous Tense S + would + have + been + V-ing + dll

PANDANGAN ISLAM TERHADAP ETOS KERJA dan KEWIRAUSAHAAN


A. Etos Kerja

Etos adalah pandangan hidup yang khas dari seseorang atau gabungan social[1] dan kerja adalah semangat yang menjadi ciri dan keyakinan seseorang atau kelompok[2] jadi atos kerja adalah pandangan hidup disertai semangat yang khas pada seseorang atau golongan social.
Dalam islam dikenal pula atas kerja yang dapat diambil rujukannya dari hadis sebagai berikut.
ِِحر ثََنَا مُوْ َس بْنِ اِ سْمَا عِيْلَ حَرٍّ ثَنَا وَ هَيْبُ حَرّ َثَنَا هِشَا مُ . عَنْ اَ بِيْتِ عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِرَ ا مٍ رَ طِيَ ا للهُ عَنْهُ عَنْهُ عَنَّبِيَّ صَلَّ للهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمِ قَا لَ : قَلَ : اَلْيَدُالْعُلْيَاخَيْرُ مِنْ الَيدِالسُّفْلَى وَاْبْرَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غَنىِ وَمَنْ يَسْتَعْفَفْ مَعْفَةُ اللهِِ وَمَنْ يَّستَغْنىِ يُغْنِهِ الله وَعَنْ وَهَيْبٍ قَالَ اخَبَرَنَا هِشَامُ عَنْ عَبِيْ اَنْ أَبِيّ َهُرَيْرَهْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ الّنَبِيَّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذََا .
Artinya :Nabi SAW bersabda : “ tangan yang di bawah . mulailah orang yang wajib keamu nafkah! Sebaiknya sedekah dari orang yang tidak mampu. Barang siapa yang memelihara diri sendiri(tidak meminta – minta ) maka Allah SWT akan memeliharanya barang siapa yang mencari kecukupan maka akan dicukupi oleh Allah SWT. “[3]
Maksud hadist diatas adalah tidak berarti membolehkan meminta –minta, akan tetapi motivasi muslim yang ingin berusaha dengan keras agar dapat menjadi tangan diatas yaitu orang yang mampu memberi dan membantu sesuatu pada orang lain dari hasil jerih payahnya.
Seseorang akan dapat membantu sesama apabila dirinya telah kecukupan, Sesorang dapat dikatakan kekecukupan apabila mempunyai penghasilan yang lebih dan akan dapat penghasilan lebih jika berusaha keras dan baik.
Serta hadis disertai etos kerja yang tinggi dalam bekerja seseorang muslim hendaknya mempunyai tiga kekuatan yaitu:
Kualitas iman
Kualitas iman seseorang dapat dilihat dari perilakunya seperti selalu tegar tidak mudah putus asa bekerja keras serta berserah diri kepada Allah SWT. Bekerja atau menjadi kemampuannya (Abilitty)
Seseorang mukmin diwajibkan bekerja dengan baik agar menjadi katagori orang yang kuat dalam berbagai hak baik dalam keimanan kejiwaan dan keilmuan, kita sudah memiliki kekuatan tersebut maka akan menadi orang yang unggul. Dan orang yang unggul akan menghasilkan prestasi hidupnya, prestasi tersebut dapat terlihat dari kualitas kerja (quality) yang dilakukan seseorang dengan baik.
Ketepatan dan kecepatan waktu (Quick)
Seseorang muslim dianjurkan memanfaatkan waktu yang baik dan seimbang antara bekrja, beribadah dan beristirahat, karena orang yang sukses adalah yang senantiasa menggunakan waktunya yang bermanfaat dan serius dalam mengerjakan sesuatu. [4]
kuantitas yang dihasilkan dari sebiah pekerjaan (Quantity)
Islam mencela orang yang mampu untuk bekerja dan dapat memanfaatkan karunia yang diberikan Allah SWT yang berupa kekuatan dan kemampuan diri untuk bekal hidup didunia dan diakhirat.

B. Kewirausahaan
Kewirausahaan atau wirasuasta merupakan istilah baru dikenal pada tahun 70 han tahun dalam sebuah buku karangan Dr.Suparman Suhamiya yang dikutip kembali oleh Ir. Soesorjono Miyandi mengganti wirasuasta yang terdiri dari
Wira = utama, gagah, luhur, berani, dan teladan
Swa = sendiri
Sta = berdiri
Swasta = berdiri di atas kaki sendiri atau sendiri atas kemampuan sendiri.
Jadi Wirausuasta adalah sifat. Keberanian keutamaan dan keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan dirinya [5]
Ada beberapa unsur kewirausahaan seperti
Pengetahuan atau kognitif yang menceritakan tingkat penalaran seseorang atau tingkat kemampuannya dalam berfikir yang umumnya lebih ditentukan oleh tingkat pendidikan seseorang
Keterampilan atau psikomotorik yang umunmnya lebih ditentukan oleh banyaknya latihan dan pengalaman kerja yang nyata karna unsure ini melibatkan gerak anggota badan.
Mental lebih mencirikan respon, tanggapan atau tingkah laku lalu seseorang dihadapkan pada sesuatu situasi tertentu.
Kewaspadaan merupakan panduan unsur kognitif dan sikap mental terhadap sesuatau yang akan datang pemikiran atau rencana tindakan seseorang terhadap sesuatu yang diduga akan terjadi esok harinya.[6]
Sedangkan kewirausahaan dalam islam dapat dilihat dari konsep dasarnya yaitu hadist dari konsep dasarnya yaitu hadis dari Rasulullah yang berbunyi:

حَرَّثَنَا أَبُوْ عَامِرٍ العَقََرِيُّ عَنْ مُحِمّدِ ابْنِ عَمَّارٍ كَشَا كِشْرٍ قَاَلَ سَمِعْتُ سَعِيْرًا المَقْبَدِيَّ يُحَدِّ ثُ عَنْ أَبِيْ هُرِيْرَهْ عَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ قََاَلَ خَيْرُ الْكَسْبِ كَسْبِ يُدِالْعَامِلِ إدَا نَصَحَ

Artinya : Nabi SAW bersabda :” usaha yang penting baik adalah hasil karya seseorang dengan tangannya jika ia jujur (bemaksud baik )”

Kalimat amalu ar-rajuli biyadihi dalam hadist tersebut yang berarti usaha seseorang dengan tangannya dan dapat dimaknai dengan wirausaha. Karena dengan melakukan sesuatu dengan tangannya berarti seseorang dapat dituntut dapat menciptakan sesuatu dan dapat memanfaatkan peluang dan kemampuan yang dimiliki dengan berwirausaha dengan menciptakan sesuatu berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan berkarya tampa berhenti untuk berinovasi, memanfaatkan peluang yang ada agar dapat mencapai keuntungan yang optimal.
Dengan demikian dalam melakukan sesuatu usaha , disamping harus mempunyai atas kerja yang tinggi, seseorang muslim harus mempunyai jiwa kewirausahaan agar berusaha dapat berkembang dengan baik, dan tidak mengalami kerugian, karna pada hakekatnya kewirausahaan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan mewujudkan gagasan inovatif dan kreatif . kereatif adalah berfikir sesuatu yang baru. Sedang inovasi adalah bertindak melakukan sesutau yang baru.[7]


[1]Tim penysun pusat: Bahasa Indonesia (2002, hal 309).
[2] Ibid (hal 309).
[3] Diana Ilfi Nur :Hadist Ekonomi (matang press, 2008, hal 211).
[4] - Ibid
[5] . (Bandung : PT Sinar Baru ALGENSINDO , 2008), Lmn 5
[6] . – Ibid , Hlm.8
[7] -. Ibi
d, Hlm 213 .